Tanggal Rilis | : | 18 Juli 2017 |
Ukuran File | : | 0.92 MB |
Abstraksi
Pada bulan Maret 2017 Kota Padang mengalami deflasi sebesar -0,01 persen dan Kota Bukittinggi mengalami inflasi 0,25 persen.
Deflasi di Kota Padang terjadi karena adanya penurunan indeks pada 2 (dua) kelompok pengeluaran yaitu kelompok bahan makanan sebesar -0,08 persen, dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar -0,78 persen, sementara 5 (lima) kelompok lainnya mengalami inflasi antara lain; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,11 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,36 persen, kelompok sandang sebesar 0,46 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,49 persen, dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,11 persen.
Laju inflasi tahun kalender sampai bulan Maret 2017 Kota Padang dan Kota Bukittingi masing-masing sebesar 0,42 persen dan 0,02 persen. Laju inflasi year on year (Maret 2017 terhadap Maret 2016) Kota Padang sebesar 3,98 persen dan Kota Bukittinggi sebesar 2,65 persen.
Dari 23 (dua puluh tiga) kota IHK di pulau Sumatera 8 kota mengalami inflasi dan 15 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Bungo sebesar 0,71 persen dan terendah terjadi di Kota Tembilahan sebesar 0,01 persen. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 1,49 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Padang 0,01 persen. Kota Padang menduduki posisi terendah dari seluruh kota yang mengalami deflasi di Sumatera maupun nasional sedangkan Kota Bukittinggi menduduki posisi 5 (lima) dari seluruh kota yang mengalami inflasi di Sumatera dan posisi ke 16 (enam belas) secara Nasional.