Tanggal Rilis | : | 18 Juli 2017 |
Ukuran File | : | 0.92 MB |
Abstraksi
Pada bulan Februari 2017 Kota Padang mengalami deflasi sebesar -0,13 persen dan Kota Bukittinggi sebesar -0,45 persen.
Deflasi di Kota Padang terjadi karena adanya penurunan indeks pada 1(satu) kelompok pengeluaran yaitu kelompok bahan makanan sebesar -1,97 persen, sementara 6 (enam) kelompok lainnya mengalami inflasi antara lain; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,15 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,97 persen, kelompok sandang sebesar 0,47 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,43 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,21 persen, dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,74 persen.
Laju inflasi tahun kalender sampai bulan Februari 2017 Kota Padang dan Kota Bukittingi masing-masing sebesar 0,43 persen dan -0,23 persen. Laju inflasi year on year (Februari 2017 terhadap Februari 2016) Kota Padang sebesar 4,56 persen dan Kota Bukittinggi sebesar 3,60 persen.
Dari 23 (dua puluh tiga) kota IHK di pulau Sumatera 10 kota mengalami inflasi dan 13 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Dumai sebesar 1,12 persen dan terendah terjadi di Kota Batam dan Palembang sebesar 0,02 persen. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Jambi sebesar 1,40 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Bungo 0,02 persen. Kota Padang menduduki posisi ke 11 (sebelas) di Sumatera dan ke 17 (tujuh belas) dari seluruh kota yang mengalami deflasi secara Nasional sedangkan Kota Bukittinggi menduduki posisi 7