Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Sumatera Barat, Desember 2016
Jadwal Rilis :
Ukuran File :
Hit :
Abstraksi
- Pada bulan Desember 2016 Kota Padang mengalami inflasi sebesar 0,07 persen dan Kota Bukittinggi mengalami deflasi -0,57 persen.
- Inflasi di Kota Padang terjadi karena adanya peningkatan indeks pada 4 (empat) kelompok pengeluaran antara lain; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,41 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,90 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,81 persen, dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,53 persen, sementara 3 (tiga) kelompok lainnya mengalami deflasi antara lain; kelompok bahan makanan sebesar -1,47 persen; kelompok sandang sebesar -0,74 persen, dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar -0,16 persen.
- Laju inflasi tahun kalender sampai bulan Desember 2016 Kota Padang sebesar 5,02 persen dan Kota Bukittinggi sebesar 3,93 persen. Laju inflasi year on year (Desember 2016 terhadap Desember 2015) Kota Padang dan Kota Bukittinggi adalah angka yang sama dengan laju inflasi tahun kalender.
- Dari 23 (dua puluh tiga) kota IHK di pulau Sumatera 21 (dua puluh satu) kota mengalami inflasi dan 2 (dua) kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Lhokseumawe sebesar 2,25 persen dan terendah terjadi di Kota Padangsidimpuan danTembilahan sebesar 0,02 persen. Deflasi teringgi adalah Kota Bukitinggi sebesar -0,57 persen dan terendah di kota Bungo sebesar -0,11 persen. Kota Padang menduduki posisi ke 18 (delapan belas) di Sumatera dan ke 74 (tujuh puluh empat) dari seluruh kota yang mengalami inflasi secara Nasional sedangkan Kota Bukittinggi menduduki posisi pertama dari seluruh kota yang mengalami deflasi di Sumatera dan posisi ke 2 (dua) secara Nasional.