PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI SUMATERA BARAT, MEI 2016
Jadwal Rilis :
Ukuran File :
Hit :
Abstraksi
Pada bulan Mei 2016 Kota Padang dan Kota Bukittinggi mengalami deflasi masing-masing sebesar 0,37 persen dan 0,34 persen.
Deflasi di Kota Padang terjadi karena adanya penurunan indeks pada 3 (tiga) kelompok pengeluaran antara lain; kelompok bahan makanan mengalami deflasi sebesar 1,99 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,07 persen, dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan mengalami deflasi sebesar 0,02 persen. Sementara kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mengalami inflasi sebesar 0,77 persen; kelompok sandang sebesar 0,71 persen, dan kelompok kesehatan sebesar 0,04 persen. Sedangkan 1 (satu) kelompok yaitu kelompok Pendidikan, rekreasi, dan Olahraga tidak mengalami perubahan.
Laju inflasi tahun kalender sampai bulan Mei 2016 Kota Padang sebesar 0,12 persen dan Kota Bukittinggi sebesar -0,69 persen. Laju inflasi year on year (Mei 2016 terhadap Mei 2015) Kota Padang sebesar 3,91 persen, dan Kota Bukittinggi sebesar 3,48 persen.
Dari 23 kota IHK di pulau Sumatera 16 (enam belas) kota mengalami inflasi dan 7 (tujuh) kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 1,30 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Bandar Lampung sebesar 0,06 persen. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Bungo sebesar 0,91 persen dan terendah di Kota Metro sebesar 0,02 persen. Kota Padang menduduki posisi ke- 3 di Sumatera dan posisi ke-7 dari seluruh kota yang mengalami deflasi secara Nasional. Sedangkan Kota Bukittinggi menduduki posisi ke-4 dari seluruh kota yang mengalami deflasi di Sumatera dan posisi ke-8 secara Nasional.